Friday, 30 October 2015

Memenuhi Kebutuhan Vitamin B1

Vitamin B1 (tiamin) bukanlah suatu vitamin yang langka. Sejumlah kadar kecil bisa ditemukan pada hampir semua makanan dan ada banyak makanan yang kaya akan vitamin B1, namun diperkirakan sebagian besar orang kekurangan vitamin yang sangat penting ini. Mengapa hal itu bisa terjadi? Jawabannya adalah karena vitamin ini umumnya hilang ketika suatu makanan diproses.

Risiko Kekurangan Vitamin B1

Kekurangan vitamin ini memiliki keterkaitan dengan penyakit beri-beri yang bisa menyebabkan kematian. Penyakit ini biasanya disebabkan dengan asupan nutrisi yang tidak memadai. Kekurangan vitamin ini juga dapat menyebabkan sejumlah gejala yang berkaitan dengan sistem saraf, termasuk kebutaan. Peminum berat alkohol berisiko mengalami defisiensi atau kekurangan vitamin B1, termasuk juga : pola makan yang buruk, meningkatnya asupan karbohidrat (dari alkohol), dan kerusakan mukosa usus yang dapat mengurangi penyerapan B1 sebanyak 90%. Diperkirakan bahwa 30-80% dari pecandu alkohol kekurangan vitamin B.
Vitamin B1 adalah salah satu vitamin B esensial yang bekerja dengan vitamin B lainnya untuk mengubah karbohidrat menjadi glukosa, menyediakan energi untuk tubuh dan otak. Vitamin ini juga dibutuhkan untuk pembuatan lemak dan metabolisme protein. Selain itu, vitamin B1 juga penting untuk sistem saraf.
Usia memiliki efek terhadap kemampuan kita untuk menyerap dan menggunakan vitamin B, karena itu pengonsumsian suplemen sangat disarankan untuk orang-orang berusia 50 tahun ke atas. Muntah atau diare umumnya akan menguras sumber daya dari vitamin B1. Penyakit pencernaan dapat menghambat penyerapan vitamin B1.
Makanan yang mengganggu penyerapan vitamin B1 meliputi makanan yang diawetkan dengan sulfida, ikan mentah, kerang, kopi, dan teh.
Vitamin B1 dapat disuntikkan ke dalam tubuh atau dilakukan melalui mulut (minum). Vitamin ini juga digunakan dalam pengobatan untuk kolitis ulseratif, penyakit jantung, diabetes, AIDS, sariawan, gangguan penglihatan, katarak, glaukoma, mabuk, dan stres. Sebagian altet menggunakan vitamin ini untuk meningkatkan performa mereka.
Penelitian telah menunjukkan bahwa penggunaan jangka panjang dari salah satu jenis vitamin B, mungkin akan menyebabkan kekurangan vitamin B lainnya. Untuk alasan ini, yang terbaik adalah melengkapinya dengan mengasup vitamin B kompleks untuk penggunaan jangka panjang.

Sumber makanan vitamin B1

Bahkan jika anda ingin menambah asupan vitamin B, makanan adalah dasar dari kesehatan yang baik dan sumber utama nutrisi penting. Untuk memastikan asupan vitamin b1 anda berada pada level yang baik, konsumsilah makanan-makanan yang tidak diolah. Adapun makanan-makanan tersebut meliputi gandum, sayuran (asparagus, kubis brussel, kacang hijau, bit hijau, bayam dan ubi jalar), kacang-kacangan dan polong-polongan, biji-bijian, wijen, biji bunga matahari, rami, semangka, jeruk, dan lain sebagainya.
Memenuhi Kebutuhan Vitamin B1

Mengapa Telat Makan Bisa Bikin Berat Badan Susah Turun?

Program penurunan berat badan tidak hanya terfokus pada pemilihan makanan yang sehat dan rendah kalori saja, melainkan juga waktu makan yang tepat. Walaupun sedang diet, lebih baik jangan terlalu sering melewatkan jam makan. Hal ini karena bisa membuat bobot tubuh susah untuk turun. Bagaimana bisa?

Makan tepat waktu bisa kurangi berat badan

Para peneliti dari Brigham and Women’s Hospital di Universitas Tufts, dan juga Universitas Murcia, Spanyol, menemukan bahwa makan tepat pada waktunya bisa membantu mengurangi berat badan dibandingkan dengan makan yang tidak tepat waktunya.
Penelitian tersebut meneliti 420 orang yang memiliki kelebihan berat badan di Spanyol. Siang hari adalah jadwal makan utama mereka. Para partisipan ini mendapatkan asupan jumlah kalori yang sama, kadar hormon ghrelin,leptin,dan hormon rasa lapar yang sama, serta kebiasaan tidur yang sama.
Mereka dibagi menjadi dua kelompok besar. Kelompok pertama mempunyai jadwal makan siang sebelum pukul 3 sore, sedangkan kelompok kedua makan setelah jam tersebut. Setelah 20 minggu, peneliti menganalisa jumlah penurunan berat badan antara kedua kelompok tersebut. Dari sana diketahui bahwa kelompok pertama mengalami penurunan berat badan lebih banyak dibandingkan dengan kelompok kedua. Selain itu, penurunan berat badan pada individu di kelompok kedua terjadi lebih lambat.
Beberapa penelitian sebelumnya juga menunjukkan kesimpulan yang serupa, yaitu melewatkan jam makan justru membuat berat badan susah turun.Hal ini dikarenakan sering menahan lapar malah justru membuat seseorang lebih sulit untuk fokus dalam memilih makanan-makanan yang bergizi. Dia akan cenderung mengambil makanan apa saja yang ada di depan mata ketika kelaparan.
Selain faktor telat makan, Orang yang sering begadang juga cenderung mudah mengalami kenaikan berat badan .Hal ini karena setelah makan malam umumnya mereka masih ngemil ketika begadang. Di sisi lain, orang yang sering tidak sarapan pagi umumnya akan makan lebih banyak di siang hari.
Forza Supplements, sebuah perusahaan diet, melakukan survei kepada 1000 pelaku diet terkait jam makan yang tepat. Hasilnya diketahui bahwa waktu sarapan yang dinilai tepat adalah sekitar jam 7 pagi. Untuk makan siang, idealnya adalah antara pukul 12.30 hingga 13.00. Sedangkan jam 18.30 adalah saat yang ideal untuk makan malam.
Mengapa Telat Makan Bisa Bikin Berat Badan Susah Turun?

Sangat Pentingnya Memenuhi Kebutuhan Kolin

Nutrisi penting yang larut dalam air, kolin, adalah salah satu senyawa yang dibutuhkan tubuh terutama untuk hati dan sistem saraf. Kolin biasanya dikelompokkan sebagai bagian dari Vitamin B kompleks. Senyawa ini diperoleh dari dua sumber utama, yakni dari makanan dan dari sintesis di dalam tubuh secara alami. Kolin mendukung struktur sel dasar, transportasi nutrisi, dan metabolisme. Hati memetabolisme kolin untuk digunakan ke seluruh tubuh.




Peran Kolin

Ada beberapa alasan penting mengapa kolin sangat dibutuhkan tubuh, diantaranya adalah :
1. Kolin Mendukung keutuhan struktural Membran Sel
Nutrisi ini berperan dalam sintesis fosfolipid, fosfatidilkolin dan sphingomyelin, komponen struktural penting dari membran sel manusia.
2. Kolin membantu metabolisme dan kesehatan fungsi hati
Tanpa kolin yang cukup, banyak orang menderita Sindrom Metabolik, suatu kondisi yang melibatkan resistensi insulin, meningkatkan serum trigliserida, serum kolesterol , dan obesitas. Tanpa protein yang cukup, kurangnya kolin juga dapat berkontribusi untuk menimbun lemak di hati, menyebabkan berbagai penyakit.
3, Kolin mendukung kesehatan otak dan sistem saraf
Tanpa nutrisi ini, neuron kolinergik yang membentuk bagian-bagian dari otak bersama dengan sistem saraf parasimpatik dan simpatik tidak dapat berkembang. Kolin juga merupakan prekursor untuk neurotransmitter asetilkolin, yang terlibat dalam fungsi otot, pembelajaran, dan daya ingat diantara proses penting lainnya dari tubuh.
4. Mencegah kanker & anti-inflamasi
Studi secara konsisten menemukan bahwa orang yang rutin mengonsumsi makanan tinggi kolin memiliki tingkat terendah dari penanda inflamasi seperti IL-6, TNF-alpha dan protein C-reaktif. Selain itu, orang-orang yang tidak mendapatkan cukup kolin dalam makanan mereka (sedikitnya satu bulan) sering mengalami peningkatan yang lebih tinggi terhadap risiko kerusakan DNA dan kanker. Kolin sangat penting untuk mengurangi risiko kanker usus besar.
5. Pertumbuhan dan perkembangan otak
Kolin juga penting untuk perkembangan otak. Ibu hamil umumnya akan makan telur setiap hari untuk memastikan janin dalam tubuh mereka mendapatkan nutrisi yang cukup. Kekurangan nutrisi ini selama kehamilan telah dikaitkan dengan ketidakmampuan belajar dan masalah memori jangka panjang pada anak yang akan dilahirkan. Secara alami, kolin juga terdapat di dalam ASI dan hal ini tentunya sesuai apa yang dibutuhkan si anak untuk mendukung pembentukan sistem saraf. Kehadiran kolin dalam ASI berhubungan langsung dengan asupan makanan ibu. Jadi mengkonsumsi makanan yang tepat adalah hal yang penting bagi si ibu.

Beberapa makanan yang mengandung kolin

1. Telur
Sebuah kuning telur mengandung sekitar 115 mg kolin. Apabila dikonsumsi dengan jumlah yang wajar, telur sangat baik bagi kesehatan tubuh dan mengandung beragam nutrisi yang hebat. Anda bisa memasukkan telur ke dalam menu harian anda, baik itu dinikmati dengan cara diorak-arik, direbus, dan lain sebagainya.
2. Susu mentah (Raw Milk)
Satu porsi susu mentah (8 ons) mengandung sekitar 40 mg kolin. Jika anda tidak bisa mendapatkannya, pastikan untuk memilih susu organik atau susu rendah lemak.
3. Legum
Legum bisa diartikan sebagai kacang-kacangan dari suku polong-polongan. Jenis-jenis legum yang biasa kita temui adalah lentil, buncis, kacang merah, kacang polong, kacang kedelai, dan lain sebagainya. Secangkir lentil misalnya, diketahui mengandung sekitar 70 mg kolin.
4. Kacang-kacangan
Kacang-kacangan seperti kacang almond dapat menawarkan sekitar 60 mg per cangkirnya. Selain dapat menambah energi, kacang mengandung gizi yang sangat baik bagi tubuh.
Selain makanan-makanan di atas, anda juga bisa mendapatkan kolin dari daging seperti sapi, ikan tuna, ayam, dan sebagainya.
Sangat Pentingnya Memenuhi Kebutuhan Kolin

Wednesday, 28 October 2015

Efek Sering Minum Obat Tidur

Tidak sedikit orang yang mengkonsumsi obat tidur untuk membantu mereka agar bisa tidur atau beristirahat dengan nyaman. Mungkin obat tersebut diresepkan oleh dokter, atau mungkin juga mereka membelinya sendiri di apotek. Minum obat tidur sebenarnya adalah hal yang wajar dan bisa diterima, namun mengkonsumsinya terlalu sering dan berlebihan akan memiliki efek yang tidak baik bagi kesehatan.

Obat Tidur Bisa Bikin Ketergantungan

Sebuah penelitian baru-baru ini yang diterbitkan di dalam jurnal Substance Abuse and Mental Health Service Administration menunjukkan bahwa pil tidur dinilai memiliki bahaya yang cukup besar dari apa yang dipikirkan sebagian besar orang.
Data penelitian menunjukkan ada banyak masalah kesehatan di rumah sakit yang diakibatkan oleh pengonsumsian obat tidur yang berlebihan. Hal ini didukung data yang menunjukkan adanya peningkatan jumlah pasien juga yang dirujuk ke rumah sakit terkait penggunaan obat tidur dari tahun 2005 sampai 2010. Lalu, apa sebenarnya yang membuat obat tidur menjadi berbahaya?
Seorang peneliti bernama Carl Bazil, M.d mengatakan bahwa banyak orang berpikir bahwa obat tidur cenderung jinak. Namun disitulah letak masalahnya. Obat tidur memang dapat membantu orang tidur dengan tenang. Namun demikian, obat tidur hanya mempunyai efek sementara, dan tidak untuk digunakan dalam jangka panjang. Jika digunakan tidak semestinya, obat ini bisa berbahaya.
Bahaya terbesar dari obat tidur cenderung lebih banyak berpengaruh pada wanita dibandingkan pria. Hal ini karena wanita memiliki kemungkinan memetabolisme obat tidur lebih lama daripada pria. Masalah lain terkait obat tidur adalah efeknya yang baru akan terasa di keesokan harinya. Orang yang mengonsumsi obat tidur di malam hari biasanya akan sedikit lelah setelah bangun tidur keesokan harinya. Bahkan orang tersebut mungkin masih merasa mengantuk. Apabila dia mengantuk ketika berangkat kerja dan dia sedang berkendara, maka hal tersebut dapat berakibat fatal untuk keselamatannya.
Bazil menjelaskan “Kecelakaan ketika berkendara merupakan salah satu masalah terbesar bila orang mengkonsumsi pil tidur. Hal ini karena mereka seringkali tidak menyadari bahwa kesadaran mereka belum pulih sepenuhnya. Ini hampir mirip dengan seseorang yang mengendarai kendaraan sambil mabuk”.
Pil tidur juga dapat berbahaya apabila mengkonsumsinya bersamaan dengan alkohol, stimulan, ataupun obat lainnya. Efeknya akan mengganda dan membuat orang merasa tidak nyaman saat bangun tidur keesokan harinya. Sebagian besar orang sering tidak sadar bahwa efek pil tidur sangatlah cepat dan kuat. Agar tidak menjadi berbahaya, maka sebaiknya obat tidur diminum saat anda sudah siap tidur di atas kasur.
Adapun masalah lainnya yang dapat muncul akibat mengkonsumsi obat tidur adalah ketagihan. Kendati tidak selalu terjadi, namun penggunaan jangka panjang obat tidur dapat memicu rasa ketagihan dan ketergantungan terhadap obat tersebut. Ketika tubuh telah terbiasa dengan obat tidur, maka tubuh juga akan ‘menerimanya’. Anda mungkin akan lebih sulit tertidur bila tidak minum obat tidur terlebih dulu.
Obat tidur boleh saja dikonsumsi untuk membantu tidur, namun demikian jangan mengkonsumsinya terlalu sering. Janganlah bergantung pada obat tidur demi mendapatkan tidur nyenyak. Mulailah perbaiki pola tidur anda, bisa dengan cara relaksasi sebelum tidur atau mengkonsumsi makanan yang dapat memicu rasa kantuk.
Efek Sering Minum Obat Tidur

Khasiat Kunyit Bisa Menjadi Obat Penyakit Alzheimer

Bumbu berwarna kuning cerah sedang ‘duduk’ manis di dapur anda, siap digunakan untuk membuat kari atau masakan sejenisnya. Ya itulah kunyit yang ternyata tidak hanya berperan sebagai bumbu masakan saja, namun juga kaya akan manfaat bagi kesehatan tubuh. Berdasarkan penelitian baru-baru ini, kunyit diketahui memiliki senyawa yang bisa digunakan sebagai calon obat untuk mengobati gangguan neurologis.

 

Potensi hebat dari senyawa kunyit yang Bernama ar-turmerone

Para peneliti dari Institute of Neuroscience and Medicine di Julich, Jerman, mengatakan bahwa ada senyawa kunyit yang dapat mempromosikan batang profilerasi dan diferensiasi sel di otak, memberikan harapan bagi pasien yang menderita stroke dan penyakit Alzheimer. Mereka mempublikasikan hasil penelitian mereka dalam jurnal Stem Cell Research & Therapy.
Senyawa bioaktif yang ditemukan dalam rempah-rempah ini disebut aromatic (ar-) turmerone, dan penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa senyawa tersebut dapat menghadang aktivasi sel mikroglia. Ketika aktif, sel-sel tersebut dapat menyebabkan peradangan saraf, yang mana berkaitan dengan gangguan neurologis tertentu.
Hingga penelitian terbaru ini, bagaimanapun juga, dampak dari ar-turmerone pada kemampuan otak dalam memperbaiki diri (otak) masih belum diketahui.
Para peneliti menjelaskan bahwa mereka berfokus pada sel-sel induk saraf endogen (Neural Stem Cells – NSC), sel-sel induk yang ditemukan dalam otak orang dewasa. NSC ini berdiferensiasi menjadi neuron, memainkan peran penting dalam memperbaiki diri dari fungsi otak pada penyakit seperti Alzheimer. Untuk menyelidiki lebih lanjut, tim menguji efek ar-turmerone di NSC pada tikus dewasa hidup dengan menyuntikkan ar-turmerone.
Para peneliti menjelaskan bahwa SVZ dan hippocampus adalah dua lokasi di otak mamalia dewasa di mana pertumbuhan neuron terjadi.
Untuk menguji lebih dalam efek dari ar-turmerone, para peneliti juga menumbuhkan dan mengembangkan NSC janin tikus dalam enam konsentrasi berbeda dari senyawa tersebut selama 72 jam.
Mereka menemukan bahwa dalam konsentrasi tertentu, senyawa tersebut meningkatkan profilerasi NSC hingga 80% tanpa mempengaruhi kematian sel apapun.
Kunyit diketahui juga mengandung senyawa lain yang disebut curcumin, yang dikenal mempunyai fitur anti-inflamasi dan melindungi saraf.
Khasiat Kunyit Bisa Menjadi Obat Penyakit Alzheimer

Cepat Konsumsi Antibiotik Sebelum Usia 2 Tahun Berisiko Obesitas

Anak-anak yang diberikan antibiotik spektrum luas sebelum usia 2 tahun mungkin akan menghadapi risiko lebih tinggi untuk mengalami obesitas selama masa kanak-kanak, penelitian baru menunjukkan.

Antibiotik Spektrum Luas dan Sempit

Sebagai informasi, antibiotika dibagi menjadi dua jika berdasarkan spektrumnya, yakni antibiotika spektrum luas (Grup tetracylin, amoxicillin, ampicillin, chloramfenicol, dan derivat Quinolon generasi baru, dsb) dan antibiotika spektrum sempit (termasuk penicillin, colistin, polimixin, makrolid, aminoglikosida, dan sebagainya) .
“Ini merupakan alasan untuk berpikir tentang apakah anda memerlukan antibiotik dan antibiotik mana yang anda pilih,” kata pemimpin peneliti Dr. Charles Bailey.
Bailey dan rekan-rekannya melihat catatan kesehatan hampir sekitar 65.000 anak-anak yang berada di klinik dari tahun 2001 hingga 2013. Para peneliti mengamati anak-anak tersebut mulai usia 5 tahun. Mereka mengamati tinggi dan berat badan anak-anak, yang kemudian diklasifikasikan ke dalam berat badan normal, kelebihan berat badan, atau obesitas.
Para penulis penelitian menemukan bahwa 69 persen dari anak-anak diberikan antibiotik sebelum umur 2 tahun. Secara rata-rata, anak-anak tersebut memiliki 2,3 episode penggunaan antibiotik.
Anak-anak yang memiliki 4 atau lebih ‘paparan’ antibiotik adalah 11 persen cenderung menjadi gemuk daripada yang tidak diberikan antibiotik. Para peneliti juga melihat apakah antibiotik yang diresepkan tersebut dari golongan spektrum luas atau spektrum sempit. Hasilnya diketahui bahwa anak-anak yang mendapat antibiotik spektrum luas memiliki risiko 16 persen lebih tinggi untuk mengalami obesitas dibandingkan dengan yang tidak. Saat ini tidak ditemukan hubungan antara antibiotik spektrum sempit dan risiko obesitas.
Para peneliti memperhitungkan faktor-faktor lain yang mempengaruhi obesitas seperti status asuransi, penggunaan steroid, dan diagnosis asma.
Studi ini dipublikasikan dalam edisi 29 September 2014 di jurnal JAMA Pediatrics.
Bailey dan timnya memutuskan untuk melihat kemungkinan adanya hubungan antara penggunaan antibiotik secara dini dan risiko obesitas karena penelitian sebelumnya telah menemukan bahwa lingkungan mikroba usus seseorang dapat dihubungkan dengan obesitas; dan penggunaan antibiotik dapat mempengaruhi lingkungan itu.
“Apa yang kita lihat di sini adalah sebuah asosiasi,” kata Bailey. “Namun kami belum membuktikan hubungan sebab dan akibat,” jelasnya.
Bagi sebagian besar anak-anak, obesitas bukanlah hasil dari sesuatu yang mereka lakukan atau tidak lakukan, “katanya. Dan risiko obesitas sebesar 16 persen lebih tinggi bukanlah hal yang bagus, dan banyak faktor yang dapat mendorong risiko obesitas bertambah.
Orang tua dapat bertanya pada dokter apakah anak-anak mereka benar-benar membutuhkan antibiotik atau tidak. Jika ya, orang tua dapat bertanya lagi apakah antibiotik spektrum sempit masih dapat melakukan tugasnya atau tidak.
Dr Andrew Pavia dari University of Utah School of Medicine menambahkan bahwa risiko yang ditemukan memang relatif kecil, namun temuan ini menjadi alasan kita untuk lebih berhati-hati dalam penggunaan antibiotik.
Cepat Konsumsi Antibiotik Sebelum Usia 2 Tahun Berisiko Obesitas

Jenis Jenis Makanan Yang Tidak Baik Untuk Otak

Otak adalah salah satu organ tubuh manusia yang paling membutuhkan energi. Otak membutuhkan bahan bakar berupa energi yang kaya dan berkualitas tinggi ketika sedang belajar sesuatu yang baru. Jenis makanan yang anda makan ketika otak anda mempelajari sesuatu yang baru memiliki dampak langsung pada jumlah informasi yang mampu diserap.

Makanan yang diproses (olahan) dan mengandung tinggi gula adalah salah satu jenis makanan yang bukan diperuntukkan untuk otak. Bahkan, makanan-makanan yang tidak bergizi dan tinggi kalori tersebut akan menguras banyak energi dari otak.
Dibutuhkan energi untuk membuat energi, dan secara kimiawi, semakin kompleks suatu makanan, maka semakin banyak energi yang dibutuhkan untuk memecahnya agar tercipta energi untuk sel-sel dalam tubuh dan otak. Makanan seperti buah apel memberikan energi lebih cepat dan efisien untuk otak daripada sekantong keripik.

Jenis makanan yang sebaiknya dihindari

Ada beberapa jenis makanan yang sebaiknya anda hindari ketika anda ingin membuat kinerja otak jadi jauh lebih baik dan siap menerima informasi atau hal-hal yang baru, diantaranya adalah :
1. Makanan dan minuman tinggi gula
Gula (glukosa) diperlukan untuk fungsi otak dan kelangsungan hidup sel-sel saraf. Masalahnya adalah terlalu banyak makanan yang sarat dengan gula mempunyai dampak negatif pada respon insulin dan penanganan gula darah dari waktu ke waktu. Kondisi ini bisa menyebabkan diabetes tipe 2, atau dalam banyak kasus adalah pra-diabetes. Karena otak kita membutuhkan energi, ketidakmampuan untuk menangani gula darah sering menyebabkan gangguan proses belajar kita. Energi dari gula tersebut bahkan tidak dapat mencapai penghalang darah-otak, karena itu energi yang dihasilkan tidak berkontribusi untuk otak. Banyak ahli setuju bahwa kita harus mengkonsumsi gula tambahan dalam makanan tidak lebih dari 40 gram per hari.
2. Makanan olahan dan cepat saji
Makanan olahan atau juga makanan cepat saji sarat dengan senyawa kimia seperti pengawet, pewarna, stabilisator, dan perasa buatan. Senyawa-senyawa tersebut telah terbukti memiliki efek negatif pada sistem saraf.
3. Makanan yang mengandung lemak trans
Banyak ulasan yang telah mengatakan bahayanya makanan yang mengandung lemak trans. Makanan yang digoreng termasuk juga kerupuk ataupun makanan seperti popcorn microwave dapat memberikan risiko terjadinya penyakit jantung. Lemak trans dapat merusak arteri dalam tubuh. Mengkonsumsi lemak ini mengindikasikan anda tidak mengasup jenis lemak yang baik yang dapat mendorong kesehatan sel otak dan kejernihan mental.

Makanan yang baik untuk otak

Jika anda menginginkan otak anda kerja dengan kemampuan terbaiknya, maka konsumsilah makan makanan yang baik untu otak. Konsumsilah buah-buahan dan sayuran segar, biji-bijian, kacang-kacangan, dan makanan berprotein tanpa lemak, serta makanan yang tidak diolah secara berlebihan. Anda juga bisa berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi mengenai makanan-makanan sehat lainnya yang baik untuk otak anda.
Jenis Jenis Makanan Yang Tidak Baik Untuk Otak